Rabu, 27 Mei 2015

Tumbuh Kembang Anak (6-12 tahun)



BAB 1
LANDASAN TEORI

1.1.       Latar belakang
Menurut Yusuf (2011) anak usia sekolah adalah periode yang dimulai dari usia 60-12 tahun. Anak usian sekolah disebut sebagai masa intelektual, dimana anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional. Pada usia sekolah dasar anak sudh dapat mereaksi rangsangan intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar.
Menurut Wong (2004) periode perkembangan usia anak sekolah merupakan salah satu tahap perkembangan ketika anak diarahkan menjauh dari kelompok keluarga dan berpusat di dunia hubungan sebaya yang lebih luas. Anak usia sekolah mengalami perkembangan dari usia anak menjadi remaja, yang ditandai dengan perubahan fisik pada masa remajanya.
Menurut Santrock (2002) pertumbuhan masa kanak-kanak awal tidak terjadi sepesat pada masa bayi. Pada masa kanak-kanak awal, rata-rata anak bertambah  tinggi 6,25 cm setiap tahun, dan bertambah berat 2,5-3,5 kg setiap tahun. Pada usia 6 tahun berat harus kurang lebih mencapai tujuh kali berat pada waktu lahir.



1.2.       Rumusan masalah
1.    Apa yang yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2.    Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan masa sekolah?
3.    Bagaimana implikasi pada masa sekolah?
1.3.       Tujuan
1.3.1.      Tujuan umum
Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan manusia pada masa sekolah atau anak usia 6-12. Dan mengetahui objek dalam implikasi pendidikan bagi anak usia sekolah.
1.3.2.      Tujuan khusus
a.       Untuk memenuhi tugas Konsep Dasar Keperawatan 1 tentang Pertumbuhan dan Perkembangan pada Masa Sekolah.
b.      Untuk menambah wawasan pengetahuan bagi mahasiswa (i) Sekolah  Tinggi Ilmu Kesehatan Darul Azhar Batulicin.
1.4         Manfaat
1.        Bagi Penulis
Menambah wawasan pengetahuan Konsep Dasar Keperawatan 1 tentang Pertumbuhan dan perkembangan pada masa sekolah.
2.        Bagi Pembaca
Memberikan wawasan tentang Pertumbuhan dan perkembangan pada masa sekoalah. Serta dapat meningkatkan wawasan pengetahuan.

BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1.       Pengertian Pertumbuhan
Menurut Sadulloh (2010) pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan.
2.2.       Pengertian Perkembanagan
Menurut Wong (2000) perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran.
2.3.       Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Masa Sekolah
Menurut  Dharma Agus & Andryanto     Mickhael(2010) masa sekolah (usia 6-12 tahun) adalah periode ketika anak dianggap mulai dapat bertanggung jawab atas perilakunya sendiri,dalam hubungannya dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang orang lainnya. Periode ini adalah saat emas dan sangat penting dalam mendorong pembentukan harga diri yang tinggi pada anak, dan harga diri tinggi yang terbentuk di periode ini akan menjadi modal anak untuk memasuki masa remaja dan tumbuh menjadi remaja yang lebih percaya diri. Usia 6-12 tahun juga sering disebut usia sekolah artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak anak usia ini, yang menjadi titik pusat perkembangan fisik, kogninisi dan psikososial.
Antara usia 7 sampai 12 tahun, yaitu pada tahapan operasianal konkret, anak-anak menguasai berbagi konsep konservasi untuk melakukan manipulasi logis lainya. Misalnya, mereka dapat menyusun benda berdasarkan dimensi, seperti tinggi dan berat. Mereka juga dapat membentuk penyajian mental mengenai serangkaian tindakan. Anak-anak yang berumur lima tahun dapat mencari jalan sendiri ke rumah temenya tetapi tidak dapat menunjukkan kepada anda atau menelusuri rute atau menelusuri dengan kertas dan pensil. Mereka dapat mencari jalan karena mereka tahu harus membelok pada tempat-tempat tertentu, tetapi mereka tidak mempunnyai gambaran rute secara keseluruhan.
Sebaliknya anak-anak berumur 8 tahun sanggup menggambarkan peta rute itu. Pieget menamakan masa ini tahapan operasional konkret: meskipun anak-anak memakai istialah abstrak, mereka hanya memakai dalam hubungannya dengan objek yang konkret. Sebelum mencapai tahapan akhir perkembangan kogniti, pada tahapan operasional formal, yang dimulai sekitar usia 11 sampai 12 tahun, anak-anak sanggup berfikir logis dengan berbagai istilah simbolik murni. Stadium pemahaman moral pieget ketiga dimulai pada sekitar waktu ini. Anak mulai menghargai bahwa beberapa peraturan adalah kebiasaan sosial-persetujuan bersama yang dapat sekehandak hati diputuskan dan di ubah jika semua setuju.
Menurut Papalia et all (2004) pada awal periode ini (usia 6 tahun) anak-anak ini masih terlihat seperti anak kecil. Namun di akhir periode ini (sekitar usia 12 tahun) anak-anak ini sudah berubah dan mulai tampak seperti orang dewasa.
2.4.       Ciri Pertumbuhan Dan Perkembangan Masa Sekolah
Menurut Hidayat (2006) anak Usia 6-12 tahun adalah masa usia sekolah tingkat Sekolah Dasar bagi anak yang normal. Perkembangan anak masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Sebagai orang tua harus mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya terutama pada usia ini karena pertumbuhan anak-anak sangat pesat yang harus diimbangi dengan pemberian nutrisi dan gizi yang seimbang.
2.4.1.      Ciri-ciri fisik
Usia
Pertumbuhan
Perkembangan

Tinggi badan
Berat badan
Motorik
Kognitif

6-8 tahun
120-130 cm
21-27 kg
Mampu meloncati tali 25 cm, belajar naik sepeda.
Menggambar dengan bentuk proporsional, memakai dan mengancing baju. Menulis, lancar membaca.
9-10 tahun
131-145 cm
28-33 kg
Melakukan olah raga permainan seperti bulutangkis, sepak bola, tangkas bersepeda.
Pandai menyanyi, mampu membuat sebuah karangan, Menyerap
pelajaran dengan optimal, mulai belajar berdiskusi dan mengemukakan
pendapat.

11-12 tahun
145-152 cm
33-39 kg
Melompat tali sampai diatas 50 cm, terampil dalam menggunakan peralatan.
Konsentrasi belajar meningkat, mulai belajar bertanggung jawab, senang berpetualang dan mempunyai rasa ingin tahu yang besar.


2.4.2.      Ciri psikologis
Usia
Ciri-ciri psikologis
6-12 tahun
Gigi susu mulai tanggal dan gigi permanen mulai tumbuh. Pertumbuhan jiwanya relatif stabil. Daya ingat kuat, mematuhi segala perintah gurunya. Mudah menghafal tetapi juga mudah melupakan. Sifat keras kepala mulai berkurang dan lebih dapat menerima, pengertian karena kemampuan logikanya mulai berkembang.

2.5.       Implikasi pada anak usia Sekolah Dasar
Menurut Hasan (2006), tujuan pengembangan dan fisik motorik adalah untuk melatih keterampilan fisik terutama melatih motorik kasar motorik halus sehingga anak dapat meloncat, memanjat, dan lain sebagainya, disamping ia juga dapat bermain musik, menari bahkan dapat membuat kerajinan tangan. Perkembangan dan fisik motorik anak SD dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki perempuan, bahkan guru di tuntut untuk menciptkaan budaya lingkundan teman sebaya yang mengajarkan keterampilan fisik dengan cara mencoba membantu seseorang yang mengalami hambatan dalam tugas-tugas perkembangan ini.

Menurut Hasan (2006) perkembangan fisik motorik dan implikasinya yaitu:
Perkembangan fisik motorik ini ditandai hal-hal sebagai berikut:
a.         Pertumbuhan anak pesat, lengan dan kaki panjang tungkai kurus, kemudian menjadi gemuk.
b.        Gigi susu berganti gigi tetap.
c.         Penuh energi, suka bergerak aktif sekali, makin lama keaktifan lebih terarah
d.        Masih senang berlari
Sementara itu, implikasi pada pekembangan ini adalah sebagai berikut:
a.         Perlu makanan yang bergizi, cukup banyak istirahat, dan aktivitas ramai berselang seling dengan aktivitas tenang.
b.        Perlu melatih fisik anak, melalui permainan sepak bola atau permainan lain berenang, dsb.
c.         Permainan dibutuhkan sebagai selingan belajar, bekerja, dan bermain kegaiatan- kegiatan harus seimbang.
Para pendidik membutuhkan cara pengajaran yang lebih terbuka, lansung memberikan kesempatan anak berperan mengoptimalkan perkembangan fisik dan perceptual mereka. Dengan cara ini anak dapat lebih bersemangat dan timbul rasa senang dalam menjalani aktivitas pembelajaran. Sehingga berdampak positif juga bagi perkembangan mereka. Cara pembelajaran yang diharapakan dengan: program pengajaran yang fleksibel dan tidak kaku serta membedakan perbedaan individu, tidak monoton dan verbalistik yang di beri banyak variasi (terdapat eksperimen, praktek, observasi,dll ), dan menggunakan berbagai media sehingga anak dapat berperan aktif secara mental dan perseptualnya. Di harapkan dengan cara ini anak dapat lebih berkembang, aktif dan membantu timbulnya suasana yang menyenangkan selama proses belajar. Karena anak lebih butuh banyak aktivitas yang membantu perkembangan mereka.


BAB 3
PENUTUP

3.1.       Kesimpulan
Anak pada usia sekolah menunjukkan beberapa karakteristik yaitu senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, senang melakukan sesuatu secara konkret. Kebanyakan anak lebih suka praktek dari pada diberikan teori. Pendidikan di sekolah pada dasarnya mendorong dan mengembangkan anak dalam merealisir tugas-tugas perkembangannya.
Oleh sebab itu guru sekolah dituntut untuk mampu mengimplikasikannya tugas-tugas perkembangan ini dalam proses pembelajaran. Untuk melaksanakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah mengacu pada Perundangundangan dan peraturan pemerintah, baik standar pengelolaannya, penilaiannya, sarana dan prasaranannya, UASBN, dan kualifikasi pendidik/guru.
3.2.       Saran
Untuk membangun keutuhan sikap terhadap diri sendiri dalam hal ini selain peran serta dari pihak sekolah. Peran orang tua juga ikut berpengaruh karena berkembangnya anak didik dimulai dari lingkungan keluarga, sehingga peran sekolah hanyalah sebagai jembatan untuk memberikan bimbingan dan memberikan teguran apabila siswa melakukan suatu pelanggaran.
DAFTAR PUSTAKA

Dharma, A. &Andryanto, M., (2010) Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga.
Hidayat, A.A. A., (2006)  Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.
Sadulloh, U. 2010. Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung :PT. Alifa Beta
Yusuf, S., (2009) Psikologi Perkembangan Anak & Remaja.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Dianzansori.(2010) Implikasi Perkembangan dan Anak Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan. http://dianzansori.wordpress.com diakses tanggal 07 November 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar