BAB 1
LANDASAN TEORI
1.1. Latar
belakang
Menurut Yusuf (2011) anak usia sekolah adalah
periode yang dimulai dari usia 60-12 tahun. Anak usian sekolah disebut sebagai
masa intelektual, dimana anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional. Pada
usia sekolah dasar anak sudh dapat mereaksi rangsangan intelektual, atau
melaksanakan tugas-tugas belajar.
Menurut Wong (2004) periode perkembangan usia
anak sekolah merupakan salah satu tahap perkembangan ketika anak diarahkan
menjauh dari kelompok keluarga dan berpusat di dunia hubungan sebaya yang lebih
luas. Anak usia sekolah mengalami perkembangan dari usia anak menjadi remaja,
yang ditandai dengan perubahan fisik pada masa remajanya.
Menurut Santrock (2002) pertumbuhan masa kanak-kanak awal tidak terjadi
sepesat pada masa bayi. Pada masa kanak-kanak awal, rata-rata anak bertambah tinggi 6,25 cm setiap tahun, dan bertambah berat
2,5-3,5 kg setiap tahun. Pada usia 6 tahun berat harus kurang lebih mencapai
tujuh kali berat pada waktu lahir.
1.2.
Rumusan masalah
1. Apa yang yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan masa sekolah?
3. Bagaimana implikasi pada masa sekolah?
1.3. Tujuan
1.3.1.
Tujuan umum
Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
manusia pada masa sekolah atau anak usia 6-12. Dan mengetahui objek dalam implikasi pendidikan bagi
anak usia sekolah.
1.3.2.
Tujuan
khusus
a.
Untuk
memenuhi tugas Konsep Dasar Keperawatan 1 tentang Pertumbuhan dan Perkembangan
pada Masa Sekolah.
b.
Untuk menambah
wawasan pengetahuan bagi mahasiswa (i) Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Darul Azhar Batulicin.
1.4
Manfaat
1.
Bagi Penulis
Menambah wawasan pengetahuan Konsep Dasar Keperawatan 1 tentang Pertumbuhan
dan perkembangan pada masa sekolah.
2.
Bagi Pembaca
Memberikan wawasan tentang Pertumbuhan dan perkembangan pada masa sekoalah.
Serta dapat meningkatkan wawasan pengetahuan.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1.
Pengertian Pertumbuhan
Menurut Sadulloh (2010) pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis
sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung
secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat
juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh
atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara
berkesinambungan.
2.2.
Pengertian Perkembanagan
Menurut
Wong (2000) perkembangan (development),
adalah perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat
tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan,
kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran.
2.3.
Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Masa Sekolah
Menurut Dharma Agus & Andryanto Mickhael(2010) masa sekolah (usia 6-12 tahun) adalah periode
ketika anak dianggap mulai dapat bertanggung jawab atas perilakunya
sendiri,dalam hubungannya dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang
orang lainnya. Periode ini adalah saat emas dan sangat penting dalam mendorong
pembentukan harga diri yang tinggi pada anak, dan harga diri tinggi yang
terbentuk di periode ini akan menjadi modal anak untuk memasuki masa remaja dan
tumbuh menjadi remaja yang lebih percaya diri. Usia 6-12 tahun juga sering
disebut usia sekolah artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak anak usia
ini, yang menjadi titik pusat perkembangan fisik, kogninisi dan psikososial.
Antara usia
7 sampai 12 tahun, yaitu pada tahapan operasianal konkret, anak-anak menguasai
berbagi konsep konservasi untuk melakukan manipulasi logis lainya. Misalnya,
mereka dapat menyusun benda berdasarkan dimensi, seperti tinggi dan berat.
Mereka juga dapat membentuk penyajian mental mengenai serangkaian tindakan.
Anak-anak yang berumur lima tahun dapat mencari jalan sendiri ke rumah temenya
tetapi tidak dapat menunjukkan kepada anda atau menelusuri rute atau menelusuri
dengan kertas dan pensil. Mereka dapat mencari jalan karena mereka tahu harus
membelok pada tempat-tempat tertentu, tetapi mereka tidak mempunnyai gambaran
rute secara keseluruhan.
Sebaliknya
anak-anak berumur 8 tahun sanggup menggambarkan peta rute itu. Pieget menamakan
masa ini tahapan operasional konkret: meskipun anak-anak memakai istialah
abstrak, mereka hanya memakai dalam hubungannya dengan objek yang konkret.
Sebelum mencapai tahapan akhir perkembangan kogniti, pada tahapan operasional
formal, yang dimulai sekitar usia 11 sampai 12 tahun, anak-anak sanggup
berfikir logis dengan berbagai istilah simbolik murni. Stadium pemahaman moral
pieget ketiga dimulai pada sekitar waktu ini. Anak mulai menghargai bahwa
beberapa peraturan adalah kebiasaan sosial-persetujuan bersama yang dapat
sekehandak hati diputuskan dan di ubah jika semua setuju.
Menurut Papalia et
all (2004) pada awal periode ini (usia 6
tahun) anak-anak ini masih terlihat seperti anak kecil. Namun di akhir periode
ini (sekitar usia 12 tahun) anak-anak ini sudah berubah dan mulai tampak
seperti orang dewasa.
2.4. Ciri
Pertumbuhan Dan Perkembangan Masa Sekolah
Menurut
Hidayat (2006) anak Usia 6-12 tahun adalah masa usia
sekolah tingkat Sekolah Dasar bagi anak yang normal. Perkembangan anak masih
sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Sebagai orang tua harus mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan anaknya terutama pada usia ini karena pertumbuhan
anak-anak sangat pesat yang harus diimbangi dengan pemberian nutrisi dan gizi
yang seimbang.
2.4.1.
Ciri-ciri
fisik
Usia
|
Pertumbuhan
|
Perkembangan
|
|||
Tinggi badan
|
Berat badan
|
Motorik
|
Kognitif
|
|
|
6-8 tahun
|
120-130 cm
|
21-27 kg
|
Mampu meloncati tali 25 cm, belajar naik sepeda.
|
Menggambar dengan bentuk proporsional, memakai dan mengancing
baju. Menulis, lancar membaca.
|
|
9-10 tahun
|
131-145 cm
|
28-33 kg
|
Melakukan olah raga permainan seperti bulutangkis,
sepak bola, tangkas bersepeda.
|
Pandai menyanyi, mampu membuat sebuah karangan,
Menyerap
pelajaran dengan optimal, mulai belajar berdiskusi
dan mengemukakan
pendapat.
|
|
11-12 tahun
|
145-152 cm
|
33-39 kg
|
Melompat tali sampai diatas 50 cm, terampil dalam menggunakan
peralatan.
|
Konsentrasi belajar meningkat, mulai belajar
bertanggung jawab, senang berpetualang dan mempunyai rasa ingin tahu yang
besar.
|
2.4.2.
Ciri
psikologis
Usia
|
Ciri-ciri psikologis
|
6-12 tahun
|
Gigi susu mulai tanggal dan gigi permanen mulai
tumbuh. Pertumbuhan jiwanya relatif stabil. Daya ingat kuat, mematuhi segala
perintah gurunya. Mudah menghafal tetapi juga mudah melupakan. Sifat keras
kepala mulai berkurang dan lebih dapat menerima, pengertian karena kemampuan
logikanya mulai berkembang.
|
2.5. Implikasi
pada anak usia Sekolah Dasar
Menurut Hasan (2006), tujuan pengembangan
dan fisik motorik adalah untuk melatih keterampilan fisik terutama melatih
motorik kasar motorik halus sehingga anak dapat meloncat, memanjat, dan lain
sebagainya, disamping ia juga dapat bermain musik, menari bahkan dapat membuat
kerajinan tangan. Perkembangan dan fisik motorik anak SD dapat dilakukan dengan
memberikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki perempuan,
bahkan guru di tuntut untuk menciptkaan budaya lingkundan teman sebaya yang
mengajarkan keterampilan fisik dengan cara mencoba membantu seseorang yang
mengalami hambatan dalam tugas-tugas
perkembangan ini.
Menurut
Hasan (2006) perkembangan fisik motorik dan implikasinya yaitu:
Perkembangan
fisik motorik ini ditandai hal-hal sebagai berikut:
a.
Pertumbuhan anak pesat, lengan dan kaki
panjang tungkai kurus, kemudian menjadi gemuk.
b.
Gigi susu berganti gigi tetap.
c.
Penuh energi, suka bergerak aktif sekali,
makin lama keaktifan lebih terarah
d.
Masih senang berlari
Sementara
itu, implikasi pada pekembangan ini adalah sebagai berikut:
a.
Perlu makanan yang bergizi, cukup banyak
istirahat, dan aktivitas ramai berselang seling dengan aktivitas tenang.
b.
Perlu melatih fisik anak, melalui
permainan sepak bola atau permainan lain berenang, dsb.
c.
Permainan dibutuhkan sebagai selingan belajar,
bekerja, dan bermain kegaiatan- kegiatan harus seimbang.
Para pendidik membutuhkan cara pengajaran
yang lebih terbuka, lansung memberikan kesempatan anak berperan mengoptimalkan
perkembangan fisik dan perceptual mereka. Dengan cara ini anak dapat lebih
bersemangat dan timbul rasa senang dalam menjalani aktivitas pembelajaran.
Sehingga berdampak positif juga bagi perkembangan mereka. Cara pembelajaran
yang diharapakan dengan: program pengajaran yang fleksibel dan tidak kaku serta
membedakan perbedaan individu, tidak monoton dan verbalistik yang di beri
banyak variasi (terdapat eksperimen, praktek, observasi,dll ), dan menggunakan
berbagai media sehingga anak dapat berperan aktif secara mental dan
perseptualnya. Di harapkan dengan cara ini anak dapat lebih berkembang, aktif
dan membantu timbulnya suasana yang menyenangkan selama proses belajar. Karena
anak lebih butuh banyak aktivitas yang membantu perkembangan mereka.
BAB 3
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Anak pada usia sekolah menunjukkan
beberapa karakteristik yaitu senang bermain, senang bergerak, senang bekerja
dalam kelompok, senang melakukan sesuatu secara konkret. Kebanyakan anak lebih
suka praktek dari pada diberikan teori. Pendidikan di sekolah pada dasarnya
mendorong dan mengembangkan anak dalam merealisir tugas-tugas perkembangannya.
Oleh sebab itu guru sekolah dituntut
untuk mampu mengimplikasikannya tugas-tugas perkembangan ini dalam proses
pembelajaran. Untuk melaksanakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah mengacu
pada Perundangundangan dan peraturan pemerintah, baik standar pengelolaannya,
penilaiannya, sarana dan prasaranannya, UASBN, dan kualifikasi pendidik/guru.
3.2.
Saran
Untuk membangun keutuhan sikap terhadap
diri sendiri dalam hal ini selain peran serta dari pihak sekolah. Peran orang
tua juga ikut berpengaruh karena berkembangnya anak didik dimulai dari
lingkungan keluarga, sehingga peran sekolah hanyalah sebagai jembatan untuk
memberikan bimbingan dan memberikan teguran apabila siswa melakukan suatu
pelanggaran.
DAFTAR PUSTAKA
Dharma, A. &Andryanto, M., (2010) Pengantar
Psikologi. Jakarta: Erlangga.
Hidayat, A.A. A., (2006) Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi
Konsep dan Proses Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.
Sadulloh, U. 2010. Pedagogik
(Ilmu Mendidik). Bandung :PT. Alifa Beta
Yusuf, S., (2009) Psikologi Perkembangan Anak
& Remaja.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Dianzansori.(2010) Implikasi Perkembangan dan Anak Terhadap
Penyelenggaraan Pendidikan. http://dianzansori.wordpress.com
diakses tanggal 07 November 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar